Memilih HS sebagai model belajar anak – anak, berangkat dari ketidakpuasanku
terhadap model belajar di sekolah. Mulai dari semua anak belajar hal yang sama,
dengan teman – teman yang itu – itu saja, dengan cara yang sama, di tempat yang
sama, bertahun – tahun lamanya, dan akhirnya mungkin tidak semua ilmu yang
dipelajari – at the end – berguna kelak untuk hidupnya, what a waste...he he...
Untukku pribadi, hal yang bisa menjadi penguat untuk tetap
berada di jalur HS adalah kesadaran bahwa hidup keluarga kami, adalah tanggung
jawab kami. Pastinya akan tetap memerlukan bantuan orang lain, namun tetap
kamilah yang menentukan arah hidup kami.
Tantangan yang ada dalam proses HS bisa muncul dari dalam
diri kita sendiri, ataupun dari lingkungan di sekitar. Untuk mengatasi hal ini,
aku mempunyai jurus 10K, yaitu :
1. Keras Kepala,
Jurus ini aku pakai untuk menghadapi omongan miring yang
datang dari luar. Mulai dari proses sosialisasi, kompetensi ortu sebagai guru,
ijazah dan disiplin dalam proses belajar. Aku tidak terlalu peduli apa kata
orang, karena buatku, hidup adalah tanggung jawab masing – masing, dan tidak
perlu membuang energi untuk menyenangkan orang lain. Rasa galau dan goyah juga
ampuh di usir dengan jurus ini :)
2. Komitmen,
Jurus ini berkaitan dengan dedikasi yang kuat dalam
memberikan yang terbaik bagi anak – anak. Komitmen kuat akan menghasilkan
energi dahsyat untuk tetap berada di jalur HS. Suamiku dulu pernah bertanya,
apakah aku akan mampu untuk mendampingi proses belajar anak disela kesibukan
mengurus rumah tangga. Nah, pertanyaan ini justru terjawab dengan kegiatan
keseharian aku bersama anak – anak di rumah.
Anak – anak justru belajar banyak dari kegiatan rumah tangga
yang kami lakukan bersama. Mulai dari belajar Bahasa Inggris, matematika
sederhana, motorik, disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, melayani demi
kepentingan bersama, bahkan pelajaran terpenting, yaitu tentang moral, bisa
kami lakukan di rumah, dengan cara relatif mudah dan murah
3. Konsisten
Sikap konsisten akan membuat orangtua berusaha untuk terus
menerus mencari apa yang terbaik bagi anak nya. Mulai dari sumber dan alat
belajar, komunitas yang tepat, materi pelajaran, model pengajaran, teknologi
pendukung sampai pada memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik pada anak.
4. Kontinyu.
Dalam proses belajar kami, aku lebih suka untuk menentukan
target yang masuk akal untuk diraih. Disela sela kegiatan bermainnya, Nayla
tetap mempunyai target kegiatan belajar sehari – hari, dimana target ini telah
kami sepakati bersama untuk dilakukan setiap hari dan terus menerus. Rasa
bosan, malas dan lelah pasti akan datang, namun jurus - jurus yang sebelumnya,
telah cukup membantu untuk mengusir energi negatif tersebut. Proses belajar
yang kontinyu ini juga memungkinkan untuk dilakukan dimana saja tanpa batas
ruang dan waktu.
5. Knowledge
Pengetahuan yang cukup tentang HS dengan segala dinamikanya,
akan sangat membantu orangtua terutama dalam mengatasi tantang external berupa
datangnya pertanyaan orang sekitar tentang HS.
Ada baiknya, orangtua membuka diri namun tetap selektif
terhadap hal – hal baru yang ada disekitarnya.Salah satu tantangan internal bagi
ortu adalah kemampuan bijak dalam memilih materi dan teknologi penunjang dalam
proses belajar anak.
Aku pernah berada dalam satu titik overwhelm, dimana banyak
sekali informasi sumber bahan ajar dan metode tentang HS, sampai akhirnya
bingung sendiri memilih yang mana yang akan dipakai.
Satu yang penting diingat adalah, gunakanlah materi yang
paling cocok dan paling update, bukan yang paling mahal. Dan hindari membeli
materi yang belum sesuai dengan umur anak, karena bisa jadi, dengan perubahan
jaman dan kecanggihan teknologi, materi yang sudah dibeli, nantinya tidak akan
cocok lagi dipergunakan pada saatnya. Hal ini pernah aku alami, yaitu membeli
buku – buku untuk anak usia 5 tahun pada saat Nayla masih bayi, dan
ternyataaaa...saat sekarang Nayla sudah hampir 5 tahun, buku tersebut sudah
cukup basi untuk dibaca...what a waste..he he...important lesson
6. Kesabaran
Rasa lelah mengurus rumah tangga cukup membuatku harus lebih
mengasah rasa sabar dalam menemani proses belajar anak. Nyata sekali terasa
bahwa belajar bersama anak itu sama artinya belajar mengasah sabar. Pertanyaan
yang datang bertubi - tubi, kadang bisa dijawab dengan mudah, kadang
malah memancing rasa gundah...he he, intinya raising our children...raising our
selves. Harus disadari, memiliih HS memiliki berbagai konsekwensi, salah
satunya adalah banyak belajar menahan diri untuk tidak mengumbar sang emosi
7. Klik dengan anak.
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak.
Kedekatan ini tidak terjadi dengan sendirinya, harus selalu dibangun dan dijaga
kehadirannya. Orangtua dan anak terus menerus berusaha menemukan chemistry yang
tepat dalam proses belajar dan pendidikan yang berlangsung di rumah. Hal ini
tentu saja dapat membangun hubungan yang erat pada masing – masing anggota keluarga.
Gesekan – gesekan sangat mungkin terjadi, namun dari itupun, anak dan orang tua
selalu dapat mengambil pelajaran yang dapat mendatangkan kebaikan bagi
kepentingan bersama.
8. Kompak dalam menghadapi segala macam tantangan internal
maupun eksternal.
Anak dapat diberikan pemahaman lewat berbagai diskusi maupun
obrolan, sehingga anak paham, bahwa jalur HS yang ditempuhnya mungkin berbeda
dari orang kebanyakan, namun tidak berarti bahwa jalur tersebut salah. Sehingga
kelak anak akan siap menghadapi celotehan orang di luar lingkungan keluarganya.
Kekompakan antara Ayah dan Ibu dalam proses HS juga akan memberikan contoh
kepada anak tentang pentingnya kompak menghadapi proses naik turun
jumpalitannya ber HS ria.
9. Komunitas
Berada dalam kelompok minoritas, sering membuat sang galau
datang. Namun hal ini dapat diatasi dengan banyak bergaul, berbagi cerita serta
pengalaman dengan teman sesama praktisi HS. Berkumpul dalam suatu komunitas
juga bermanfaat untuk dapat terus update dengan informasi terbaru seputar HS,
saling menguatkan motivasi dan bahkan belajar bersama, seperti kegiatan webinar
yang kulakukan bersama teman – teman HS lainnya di Rumah Inspirasi selama
hampir 2 bulan ini. Kegiatan belajar yang sangat menyenangkan, efektif dan
efisien dalam hal waktu dan biaya, dan dapat dilakukan sambil mengerjakan
pekerjaan rumah tangga lainnya.
10. Koleksi kata nyentil buat si Usil.
Nah, kalau jurus yang ini, adalah jurus khusus yang dibuat
untuk menyentil orang – orang yang super usil, silahkan dinikmati : (jurus ini
akan sangat kecil kemungkinannya untuk digunakan, kecuali dalam keadaan
sangaaattt terpaksa...he he he)
Untuk melihat koleksi katanya, tunggu postingan berikutnya
yaaa :)
0 comments:
Post a Comment