Sudah cukup lama aku tahu adanya anjuran Rasul SAW untuk tidur menghadap ke kanan. Baru kali ini sempat posting tentang berbagai manfaat dari tidur menghadap ke kanan. Postingan ini diambil dari sini ya :)
![]() |
Gambar diambil dari sini |
Rasulullah
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kepada para pengikut beliau
untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan.
Dalam
sunnah Rasulullah, posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke utara dan
kaki mengarah ke selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus medan magnet,
konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik utara menuju ke selatan dan
berpengaruh baik terhadap sistem syaraf kita.
Sunnah
Rasulullah mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan
sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila
setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan).
Hal
ini berdasarkan hadits Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu,” (HR Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
Demikian
adab tidur yang dianjurkan Rasulullah, mengawali posisi miring ke
kanan. Di balik sunnah Nabi ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat
yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.
Barra’
bin Azib berkata, “Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم bersabda kepadaku, “Jika kamu datang ke
tempat tidurmu (hendak tidur), berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat,
kemudian kamu tidur miring pada bagian kanan.”
New
York Times, Selasa (26/10/2010) melansir, pada umumnya dokter akan
menyarankan orang tidur miring sehingga gaya gravitasi bisa terjaga untuk
menjaga isi perut. Tidur miring menghadap kanan lebih bagus daripada menghadap
kiri, karena bisa melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ
lainnya.
Berikut
berbagai posisi dalam tidur, yang diakhiri dengan bahasan posisi tidur
menghadap ke kanan:
1. Tidur
Telungkup
Saat
seseorang tidur telungkup ia akan merasakan sesak napas selama beberapa saat
sebab besarnya beban punggung menghalangi otot dada untuk berkontraksi saat
mengisap dan mengeluarkan napas.
Kesulitan
bernapas saat tidur telungkup akan mengakibatkan kelelahan pada jantung dan
otak. Posisi ini juga mengakibatkan tulang tengkuk dan tulang leher tertekuk
dan organ reproduksi tertekan ke alas tidur sehingga bisa mendorong seseorang
untuk bermasturbasi.
Seorang
peneliti dari Australia mengemukakan bahwa intensitas kematian mendadak pada
anak mencapai tiga kali lipat lebih banyak saat mereka tidur telungkup
dibandingkan tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi.
Majalah
Times terbitan Inggris juga memuat hasil penelitian yang sama. Intensitas
kematian mendadak yang dialami oleh anak-anak yang tidur telungkup pun semakin
meningkat.
2.
Tidur Telentang
Sementara
itu, tidur dengan posisi telentang menyebabkan seseorang bernapas lewat
mulutnya. Posisi ini membuat mulut cenderung terbuka karena rahang berada dalam
kondisi rileks.
Adapun
organ tubuh yang tepat dan dipersiapkan untuk melakukan pernapasan adalah
hidung, karena di dalam hidung terdapat rambut dan selaput lendir yang
berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara yang masuk. Selain itu, pada
hidung juga terdapat banyak pembuluh darah yang siap menghangatkan udara.
Bernapas
lewat mulut biasa dilakukan saat seseorang terserang asma akibat alergi,
kedinginan, atau flu, terutama di musim dingin. Selain itu, bernapas lewat
mulut juga mengakibatkan gusi kering sehingga dapat menimbulkan peradangan.
Dalam
posisi telentang, langit-langit mulut menghalangi celah bagian belakang rongga
hidung dan saluran pernapasan. Akibatnya, seseorang akan banyak mendengkur.
Saat terbangun, lidahnya akan dipenuhi oleh lapisan berwarna putih yang tidak
wajar dan bau mulut tidak sedap.
Bagi
wanita, tidur telentang mengakibatkan tulang belakangnya tertekan sehingga akan
mengganggu. Posisi ini tidak baik bagi tulang belakang karena berada dalam
kondisi tidak rata.
Ada
dua bagian tubuh yang melekuk saat tidur telentang, yaitu leher dan daerah
punggung bawah. Bagi anak-anak, posisi ini dapat mengakibatkan kepala menjadi
rata, terutama bila dibiasakan dalam waktu lama.
3.
Tidur Miring ke Kiri
Tidur
dengan posisi miring ke kiri juga tidak baik sebab jantung tertekan oleh
paru-paru sebelah kanan. Ukuran paru-paru sebelah kanan lebih besar
dibandingkan paru-paru sebelah kiri. Jika menekan jantung, tentu akan
memengaruhi fungsinya dan menurunkan aktivitasnya, terutama pada orang yang
sudah tua.
Posisi
ini juga mengakibatkan jantung tertekan oleh lever, organ pencernaan terberat
yang berada di sebelah kanan tubuh. Posisi lever sendiri tidak stabil karena
menggantung. Selain itu, lever juga menekan lambung sehingga memperlambat
proses pengosongan lambung. Jadi tidur dengan posisi miring ke kiri membuat
jantung tertekan oleh lever dan lambung.
Berbagai
percobaan yang telah dilakukan oleh Galteh dan Butseh menunjukkan bahwa
berpindahnya makanan dari lambung ke usus dapat dilakukan dalam waktu 2,5 – 4,5
jam jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan. Jangka waktu ini tidak
dapat dicapai oleh seseorang yang tidur dengan posisi miring ke kiri karena
waktu yang dibutuhkan adalah 5 – 7 jam.
4.
Tidur Miring ke Kanan
Mengawali
tidur dengan miring ke kanan merupakan posisi tidur yang benar dan tepat. Ukuran
paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada paru-paru sebelah kanan. Karena
itu, jantung menahan beban yang lebih sedikit dan lever pun berada dalam
kondisi stabil dan tidak menggantung. Lambung juga berada dalam kondisi nyaman.
Posisi seperti ini membantu mempercepat proses pengosongan lambung.
Tidur
dengan posisi miring ke kanan merupakan praktik kedokteran yang paling
berhasil. Posisi ini juga memudahkan sekresi yang berupa cairan lendir pada
bronkus (cabang paru-paru) sebelah kiri.
Ditambahkan
oleh Ar-Rawi, terjadinya pembesaran paru-paru sebelah kiri dan bukan paru-paru
sebelah kanan disebabkan oleh posisi bronkus yang berbeda.
Bronkus
sebelah kanan posisinya menyamping sehingga lendir mudah dikeluarkan, sedangkan
bronkus sebelah kiri posisinya vertikal sehingga lendir lebih sulit dikeluarkan
sebab harus didorong ke atas. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya penimbunan lendir di batang tenggorokan yang mengakibatkan pula
munculnya gangguan pada paru-paru dan organ pengeluaran, seperti ginjal.
Karena
itu, pengobatan paling mutakhir untuk mengatasi masalah tersebut adalah tidur
dengan posisi miring ke kanan
Berikut
Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis.
Mengistirahatkan
otak sebelah kiri.
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua
bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh
sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan
sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktivitas seperti makan, memegang
dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang
mempersarafi segala aktivitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya
yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya
tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan
peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah,
sehingga jika seseorang berisiko terkena stroke, maka yang berisiko
adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian
yang tidak dominan).
Mengurangi
beban jantung.
Posisi tidur ke sebelah kanan yang rata, memungkinkan
cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan
(bawah). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar
jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih
lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas
tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal
ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.
Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena
darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan
berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih
banyak dari paru-paru kiri.
Mengistirahatkan
lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan
ujung katup keluaran menuju usus menghadap ke arah kanan bawah. Jika seseorang
tidur ke sebelah kiri, maka proses pengeluaran chime (makanan yang telah dicerna
oleh lambung dan bercampur asam lambung) akan sedikit terganggu, hal ini akan
memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan
meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi
ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bisa masuk balik
menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
Meningkatkan
pengosongan kandung empedu dan pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar
akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah
pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat
dengan posisi mirin ke kanan.
Meningkatkan
waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus meningkat. Dengan
posisi sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di
serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus
besar ada di bawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bisa
optimal.
Merangsang
buang air besar (BAB).
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses
pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh, jika sudah
penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus
sehingga mudah buang air Besar.
Mengistirahatkan
kaki kiri.
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna
menyeimbangkan posisi saat beraktivitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai
pusat pembebanan, sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari
kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung
lebih lambat. Jika tidur miring ke kanan, maka pengosongan vena kaki kiri akan
lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
0 comments:
Post a Comment