Ketiga tulisan ini MURNI bukan tulisan
gue, diambil dari milis, dan FB, cuma gue lupa diambil dari mana, yang jelas,
itu gue dapat dari hasil googling..
Suatu hari seorang suami pulang kerja,
dan mendapati tiga orang anaknya sedang berada di depan rumah. Semuanya
bermain lumpur, dan masih memakai pakaian tidur. Berarti semenjak bangun
tidur, mereka belum mandi dan belum berganti pakaian.
Sang suami melangkah menuju rumah
lebih jauh..
Ternyata .. kotak-kotak bekas bungkus
makanan tersebar di mana-mana. Kertas-kertas bungkus dan plastic
bertebaran tidak karuan. Dan … pintu rumah bagian depan dalam keadaan
terbuka.
Begitu ia melewati pintu dan memasuki
rumah …
Masya Allah … kacau … berantakan …
Ada lampu yang pecah. ada
sajjadah yang tertempel dengan permen karet di dinding, televisi dalam
keadaan on dan dengan volume maksimal, boneka bertebaran di
mana-mana, pakaian acak-acakan tidak karuan menyebar ke seluruh penjuru
ruangan,
Dapur? Ooooh tempat cucian piring
penuh dengan piring kotor
sisa makanan pagi masih ada di atas meja makan, pintu kulkas terbuka lebar,
sisa makanan pagi masih ada di atas meja makan, pintu kulkas terbuka lebar,
Sang suami mencoba melihat lantai
atas, ia langkahi boneka-boneka yang berserakan itu, ia injak-injak
pula pakaian yang berserakan tersebut, maksudnya adalah hendak mendapatkan
istrinya siapa tahu ada masalah serius dengannya. Pertama sekali ia
dikejutkan oleh air yang meluber dari kamar mandi, semua handuk berada di
atas lantai dan basah kuyup. Sabun telah berubah menjadi buih, tisu kamar
mandi sudah tidak karuan rupa, bentuk dan tempatnya, cermin penuh dengan
coretan-coretan odol,
dan….
begitu ia melompat ke kamar tidur…ia
dapati istrinya sedang tiduran sambil membaca komik!!!
?????#$%!?
Melihat kepanikan sang suami, sang
istri memandang kepadanya dengan tersenyum.
Dengan penuh keheranan sang suami
bertanya: “apa yang terjadi hari ini wahai istriku?!!”.
Sekali lagi sang istri tersenyum
seraya berkata:
“Bukankah setiap kali pulang kerja
engkau bertanya dengan penuh ketidakpuasan: ‘apa sih yang kamu kerjakan hari
ini wahai istriku’, bukankah begitu wahai suamiku tersayang?!”
“Betul” jawab sang suami.
“Baik,” kata sang istri, “hari
ini, aku tidak melakukan apa yang biasanya aku lakukan”.
MESSAGE yang ingin disampaikan adalah:
1. Penting sekali semua orang
memahami, betapa orang lain mati-matian dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan
betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang lain itu agar
kehidupan ini tetap berimbang, berimbang antara MENGAMBIL dan MEMBERI, TAKE and
GIVE.
2. Dan … agar tidak ada yang mengira
bahwa dialah satu-satunya orang yang habis-habisan dalam berkorban, menanggung
derita, menghadapi kesulitan dan masalah serta menyelesaikannya.
3. Dan … jangan dikira bahwa
orang-orang yang ada di sekelilingnya, yang tampaknya santai, diam, dan
enak-enakan … jangan dikira bahwa mereka tidak mempunyai andil apa-apa.
4. Oleh karena itu, HARGAILAH JERIH
PAYAH DAN KIPRAH ORANG LAIN dan JANGAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG YANG SEMPIT.
Cerita kedua :
Seorang lelaki berdoa: ” Oh
Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri
saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinya pelajaran, tolonglah ubahlah
sayamenjadi istri dan ia menjadi suami.”
Tuhan merasa simpati dan mengabulkan
doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri
tersebut terbangun dan cepat-cepat ke dapur menyiapkan sarapan. Kemudian
membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.
Kemudian ia mengumpulkan dan
memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah suami dan anak
pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman
kanak-kanak. Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja.
Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian
dan kemudian memasak untuk makan siang.
Selesai memasak, ia mencuci
piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang telah dipakai memasak. Begitu
anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya. Tiba-tiba ia
teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon. Disuruhnya kedua
anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk
membayar tagihan tersebut.
Pulang dari bank ia menyetrika baju
sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian
memandikan anak-anak. Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR.
Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap.Ketika suami nya
pulang, Ia harus bangun kembali untuk menyiapkan makan malam dan sebelum tidur,
Ia masih harus melayani suaminya di ranjang. Dan akhirnya jam 11 malam, barulah
Ia bisa tertidur.
Tentu masih banyak pekerjaan-pekerjaan
kecil lainnya yang belum dikerjakan. Satu hari menjalani peran sebagai istri ia
tak tahan lagi.
Sekali lagi ia berdoa, “Ya Tuhan,
ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi
menjalani peran sebagai istri. Tolong kembalikan aku menjadi suami
lagi.”
Tuhan menjawab: “Bisa saja. Tapi kamu
harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil.”
He he, senyum – senyum sendiri kalau
baca 2 cerita ini
Cerita ketiga :
“Karena Istri TIDAK BEKERJA???”
Seorang suami mengeluh karena merasa capek, capek, dan capek. Dan ingin agar istrinya membantu mencari nafkah sebab selama ini menurutnya merasa istrinya ”Tidak Bekerja“.
Berikut tanya jawab antara seorang suami (J) dan Psikolog (T).
T : Apakah pekerjaan Bapak?
J : Saya bekerja sebagai Akuntan di sebuah Bank.
T : Istri Bapak?
J : Dia tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga saja.
T : Tiap-tiap pagi siapa yang menyediakan sarapan?
J : Istri saya menyediakan sebab dia tidak bekerja.
T : Jam berapa istri bangun untuk sediakan sarapan?
J : Jam 6 pagi dia bangun karena sebelum membuat sarapan dia beres-beres rumah dulu.
T : Anak-anak Bapak ke sekolah bagaimana?
J : Istri saya yang mengantar sebab dia tidak bekerja.
T : Selepas mengantar anak-anak, apa yang selanjutnya istri Bapak lakukan?
J : Pergi ke pasar, kemudian kembali ke rumah untuk memasak dan membereskan jemuran. Istri kan tak bekerja.
T : Petang hari selepas Pak Bandy pulang ke rumah, apa yang Bapak lakukan?
J : Beristirahat, karena seharian saya capek bekerja.
T : Lalu apa yang istri bapak lakukan?
J : Sediakan makanan, melayani anak, menyiapkan makan untuk saya dan membereskan sisa-sisa makanan dan bersih-bersih lalu lanjut menidurkan anak-anak.
Berdasarkan cerita di atas, anda rasa siapa yang lebih banyak bekerja???
Rutinitas seharian istri anda dimulai dari sebelum pagi sehingga lewat malam, itu juga dikatakan TIDAK BEKERJA??!!
Ibu Rumah Tangga memang tidak memerlukan segulung ijazah, pangkat atau jabatan yang besar, tetapi peranan IBU RUMAH TANGGA sangatlah penting!
Hargailah seorang istri. Karena bagaimanapun pengorbanannya tidak terkira. Ini merupakan renungan untuk kita semua untuk senantiasa saling memahami dan menghargai peran masing-masing. Karena adanya rasa “SALING MENGHARGAI” maka semua akan bahagia.
Seorang suami mengeluh karena merasa capek, capek, dan capek. Dan ingin agar istrinya membantu mencari nafkah sebab selama ini menurutnya merasa istrinya ”Tidak Bekerja“.
Berikut tanya jawab antara seorang suami (J) dan Psikolog (T).
T : Apakah pekerjaan Bapak?
J : Saya bekerja sebagai Akuntan di sebuah Bank.
T : Istri Bapak?
J : Dia tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga saja.
T : Tiap-tiap pagi siapa yang menyediakan sarapan?
J : Istri saya menyediakan sebab dia tidak bekerja.
T : Jam berapa istri bangun untuk sediakan sarapan?
J : Jam 6 pagi dia bangun karena sebelum membuat sarapan dia beres-beres rumah dulu.
T : Anak-anak Bapak ke sekolah bagaimana?
J : Istri saya yang mengantar sebab dia tidak bekerja.
T : Selepas mengantar anak-anak, apa yang selanjutnya istri Bapak lakukan?
J : Pergi ke pasar, kemudian kembali ke rumah untuk memasak dan membereskan jemuran. Istri kan tak bekerja.
T : Petang hari selepas Pak Bandy pulang ke rumah, apa yang Bapak lakukan?
J : Beristirahat, karena seharian saya capek bekerja.
T : Lalu apa yang istri bapak lakukan?
J : Sediakan makanan, melayani anak, menyiapkan makan untuk saya dan membereskan sisa-sisa makanan dan bersih-bersih lalu lanjut menidurkan anak-anak.
Berdasarkan cerita di atas, anda rasa siapa yang lebih banyak bekerja???
Rutinitas seharian istri anda dimulai dari sebelum pagi sehingga lewat malam, itu juga dikatakan TIDAK BEKERJA??!!
Ibu Rumah Tangga memang tidak memerlukan segulung ijazah, pangkat atau jabatan yang besar, tetapi peranan IBU RUMAH TANGGA sangatlah penting!
Hargailah seorang istri. Karena bagaimanapun pengorbanannya tidak terkira. Ini merupakan renungan untuk kita semua untuk senantiasa saling memahami dan menghargai peran masing-masing. Karena adanya rasa “SALING MENGHARGAI” maka semua akan bahagia.
0 comments:
Post a Comment